الجمعة، رمضان ١٤، ١٤٣٠

Ramadhan di Negeri Jiran-VI

BUKA BERSAMA NAN BERKAH

Sebagaimana umumnya diIndonesia, buka puasa bersama adalah sesuatu yang lazim terjadi, baik dalam satu keluarga, sesama temen kos,sesama temen kantor ataupun dimesjid.

Ditempat saya tinggal, disalah satu Guest House di Kuala Lumpur, owner tempat ini (terdiri dari 2 anak muda Singapura), selalu bercerita kepada saya sebelum bulan ramadhan maupun selama bulan ramadhan.

Dalam hari biasa (diluar bulan Ramadhan) dia selalu mengajak saya untuk makan bersama dengan dia. Kita beli lauk masing-masing namun dishare bersama. Dia bilang kepada saya, bahwa dia sudah membiasakan seperti ini sejak dia masih tinggal dengan orang tuanya dan rasanya kurang afdhol bila tidak makan bersama.

Dia bilang juga, makan bersama itu banyak hikmah dan ada keberkahan didalamnya ketimbang kita makan sendiri-sendiri. Termasuk juga buka puasa bersama.Selama ramadhan dia selalu membelikan makanan yang dishare untuk buka puasa bersama secara kecil-kecilan (2 orang owner, 1 staff dan saya). Dia selalu "berebut" untuk membelikan makanan berbuka (istilah jakartanya: maen cepet-cepetan untuk membelikan makanan berbuka puasa).Kadang saya ikutan membelikan makanan penutupnya.

Selama saya tinggal diGuest House ini, memang saya merasa seperti tinggal bersama keluarga, padahal keluarga (ortu kita masing-masing tinggal jauh dari kita).

Inilah satu hikmah yang menurut saya patut ditiru. Berbagi makanan/minuman disetiap waktu, tidak hanya dibulan ramadhan, melainkan diluar bulan puasa pun kita perlu meneruskan tradisi semacam itu. dia pun menyampaikan kepada saya, bahwa dia tidak pernah merasa bangkrut karena membelikan makanan untuk makan bersama, melainkan sebaliknya, yang dirasakan adalah keberkahan.Berkah, karena makanan yang dibeli bisa habis dimakan oleh semua (tidak ada sisa), berkah pula karena dari sisi jumlah uang, dia tidak pernah merasa uangnya semakin berkurang karena memberikan makan bersama seperti ini.

Bicara soal tradisi buka puasa dan tradisi bersedekah di malaysia, beberapa hari yll, saya berjumpa dengan salah satu TKI di masjid Jamek. dia sudah 20 tahun berada di Kuala Lumpur dan tau banyak tentang negeri ini.

Dia cerita kepada saya, bedanya orang kaya di Indonesia dengan orang kaya di Negeri jiran. Kalau di Indonesia, banyak orang kaya kita yang belum sadar untuk mengeluarkan zakat/sedekah. kalaupun ada, jumlah yang dikeluarkan pun tidak besar dan tidak banyak. Disini, orang-orang kaya kalau sudah menyumbang itu jumlahnya gila-gilaan. Bisa dibayangkan, bahwa untuk menyediakan makanan buka puasa bagi ratusan orang di Masjid jamek dengan lauk nasi+daging+sayur serta minuman selama sebulan penuh bukanlah uang yang sedikit.

Belum lagi dalam hal zakat dsb. Orang-orang kaya dinegeri jiran sangat royal dalam bersedekah. Ini mengingatkan saya dengan tradisi orang-orang saudi/timur tengah yang juga royal dalam bersedekah tanpa takut jatuh miskin akibat bersedekah.

Saya sendiri, dalam beberapa hari belakangan sering merasa kurang fit karena sering mengalami gangguan pencernaan. Namun uniknya, ketika saya berbuka puasa di masjid atau secara bersama, sakit perut saya hilang. Padahal kadang lauk yang saya makan juga ga kalah pedas dengan lauk yang saya beli diwarung makan.Jadi, memang banyak hikmah buka puasa bersama. Jangan lupa juga, sisihkan sedikit uang kita setiap hari untuk membeli kue-kue untuk berbuka puasa bersama sebagai hidangan tambahan.

Semoga tradisi semacam ini bisa menular ke Indonesia, tidak hanya dibulan ramadhan melainkan juga diluar bulan ramadhan.

Wassalammualaikum,
Ahmad Alkazimy